Singkong Merekah

Makanan dari Singkong, Lezat, Gurih, Renyah & Nikmat

Post-Title 2

Description / Caption 2

Post-Title 3

Description / Caption 3

Post-Title 4

Description / Caption 4

Post-Title 5

Description / Caption 5

Monday, July 3, 2017

Macam-macam Doa Iftitah dan Istiftah serta saat membacanya

Doa- doa iftitah dan Istiftah serta penggunaannya. Menurut Ustadz Adi Hidayat,Lc, MA ada 12 bacaan Iftitah/Istiftah. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam selalu mengganti-ganti bacaan doa istiftahnya. Tapi yang populer dan sering di gunakan ada 3, yaitu doa Iftitah Kabiiraw, doa istiftah Wajjahtu (tanpa Inni) dan doa Iftitah Allahumma Baa'id. Masing-masing doa Iftitah dan Istiftah di atas memiliki dallil dan di sebutkan dalam kitab hadist.

Membaca doa Iftitah/Istiftah hukumnya sunnah dan jika tidak di baca tidak membatalkan Sholat.

1. Doa Iftitah Kabiiraw terdapat dalam kitab Musnad Ahmad nomor hadist 4339

Bacaanya:

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
Allaahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa.

Artinya: Allah maha besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

2. Doa Istiftah Wajjahtu terdapat dalam kitab hadist Muslim  nomor hadist 1848.

Bacaannya:

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Wajjahtu wajhiya lil-ladzii fatharas-samaawaati wal-ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal-musyrikiin.
إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil-‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal-muslimiin.

Artinya: Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya shilatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada sekutu bagi-Nya dan dengan itulah aku di perintah dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

3. Doa Iftitah Allahumma Baa'id terdapat dalam kitab Hadist Al Bukhari

Bacaanya:

للَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Allaahumma baa‘id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa‘adta bainal-masyriqi wal-maghrib. Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats-   tsaubul-abyadhu minad-danas. Allaahummaghsilnii min khathaayaaya bil-maa’i wats-tsalji wal-barad.

Artinya: Ya Allah, jauhkanlah aku daripada kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah segala kesalahanku dengan air, salju dan air embun sebersih-bersihnya.

CATATAN PENTING:

Dalam hadist di sebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lebih sering membaca doa Iftitah Allahumma Baa'id dalam sholat siang (sholat fardhu) dan membaca doa Istiftah Wajjahtu saat sholat malam.  Hal itu di sesuaikan dengan kondisinya, di mana pada siang hari, manusia banyak berinteraksi dan banyak berbuat salah, sehingga permohonan agar diri di sucikan dari dosa disarankan untuk di lakukan. Dan doa iftitah yang sesuai adalah Allahumma Baa'id. Sedangkan Doa istiftah Wajjahtu yang lebih panjang di baca saat sholat malam yang suasananya lebih khusyuk dan tenang.

Sunday, May 28, 2017

Lafadz Niat Shalat fardhu 5 waktu

Lafadz Niat Shalat fardhu 5 waktu. Shalat adalah tiang agama dan hukumnya wajib. Setiap umat Islam yang sudah mukallaf wajib mengerjakan Sholat. Dalam 1 hari ada 5 waktu Shalat, yaitu:

1. Shalat Subuh / shalat fajar,  adalah shalat yang di lakukan pada saat fajar hingga menjelang matahari terbit.

Lafadz Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً  ِللهِ تَعَالَى 
USHOLLII FARDHOSH SHUBHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN  LILLAAHI TA'AALA.
Artinya: 'Aku berniat sholat fardu subuh dua raka’at menghadap kiblat karena Alloh Ta’ala'

2. Shalat Dzuhur / Shilat Al Uulaa / Sholat Al Hijriyah, adalah sholat yang di kerjakan ketika matahari mulai tergelincir dari atas kepala menuju arah tenggelamnya hingga bayangan seseorang sama tinggi dengan aslinya. 

Lafadz Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الظُّهْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً  ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII FARDHODL DHUHRI ARBA'A RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN  LILLAAHI TA'AALA.
Artinya: 'Aku berniat sholat fardu Dzuhur empat raka’at menghadap kiblat karena Alloh Ta’ala'

3. Sholat Ashar / shalat woshtho, adalah shalat yang di kerjakan saat matahari telah tergelincir kebarat, ketika bayangan seseorang lebih tinggi dari aslinya hingga matahari menguning.

Lafadz Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الْعَصْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً  ِللهِ تَعَالَى 
USHOLLII FARDHOL 'ASHRI ARBA'A RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN LILLAAHI TA'AALA.
Artinya: 'Aku berniat sholat fardu Ashar empat raka’at menghadap kiblat karena Alloh Ta’ala'

4. Sholat Magrib adalah sholat yang di kerjakan pada waktu matahari tenggelam hingga benar-benar tenggelam. Waktu Sholat magrib adalah waktu sholat terpendek di antara waktu-waktu yang lain.

Lafadz Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً  ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII FARDHOL MAGHRIBI TSALAATSA RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN  LILLAAHI TA'AALA.
Artinya: 'Aku berniat sholat farduMagrib tiga raka’at menghadap kiblat karena Alloh Ta’ala'

5. Sholat Isya, adalah sholat yang di kerjakan ketika matahari benar-benar tenggelam, dan langit mulai gelap hingga sepertiga malam yang pertama.

Lafadz Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً  ِللهِ تَعَالَى 
USHOLLII FARDHOL 'ISYAA'I ARBA'A RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN  LILLAAHI TA'AALA.
Artinya: 'Aku berniat sholat fardu Isya dua raka’at menghadap kiblat karena Alloh Ta’ala'

Niat Sholat Tarawih dan tata caranya

Niat Sholat Tarawih dan tata caranya. Shalat Tarawih adalah Sholat malam yang di kerjakan pada bulan Ramadhan setelah sholat Isya sampai waktu fajar (sebelum subuh). Sholat tarawih hukumnya sholat Muakkad, boleh di kerjakan sendiri ataupun berjamaah.

Adapun Niat Sholat Tarawih adalah sebagai berikut:


ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟﺘَّﺮَﺍﻭِﻳْﺢِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻣُﺴْﺘَﻘْﺒِﻞَ ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ اَدَاءً (مَأمُومًا/إمَامًا) ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

"Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman / imaman) lillahi ta'aalaa"

Artinya: "Aku niat sholat sunat tarawih 2 rakaat (sebagai makmum /sebagai imam) karena Allah SWT."

Jika anda sholat tarawih sendiri di rumah, maka kata makmum/imaman nya di hilangkan.

Tata cara mengerjakan Sholat tarawih

Sholat sunnah Tarawih di lakukan setelah sholat isya. Bilangan Raka'atnya tidak di tentukan, tapi rasulullah biasanya mengerjakan sholat tarawih 8 rakaat, sementara Umar bin Khatab pernah mengerjakan hingga 20 rakaat. Dan sekarang di mushola-mushola paling sedikit 10 raka;at. Pelaksanaanya bisa di lakukan 2 rakaat salam ataupun 4 rakaat salam tergantung banyak rakaat yang akan di kerjakan, tapi yang umum adalah 2 rakaat salam. Setelah selesai tarawih biasanya di utup dengan sholat witir. tapi bagi mereka yang ingin melakukan shilat malam yang lain setelah sholat tarawih, tidak perlu melakukan sholat witir, karena sholat witir adalah sholat penutup. (Baca: Bab Sholat Witir)

Semua gerakan dan bacaan Sholat tarawih sama seperti sholat fardhu 5 waktu. Sesudah Al fatihah pada rakaat pertama, bisa di baca surat-surat pendek yang mana saja, tapi pada Rakaat kedua terakhir di utamakan untuk membaca surat Al Ikhlash.

Apa Beda Sholat Tahajjud dan Sholat Qiyamul Lail?

Apa Beda Sholat Tahajjud dan Sholat Qiyamul Lail? Beda Sholat Tahajjud dan Sholat Qiyamul Lail adalah pada pengertian dan Pelaksanaanya. Sholat Qiyamul Lail adalah sholat sunah yang di lakukan pada malam hari seperti sholat tarawih di bulan ramadhan, sholat Witir, dan Sholat Tahajjud. 

Sementara Sholat Tahajjud adalah Sholat yang di lakukan pada malam hari setelah bangun tidur. Tahajjud berasal dari kata Tahajjda yang artinya bangun tidur. Jadi jika Qiyamul lail adaalah sholat malam secara keseluruhan, maka sholat Tahajjud adalah sholat malam yang di lakukan saat terbangun dari tidur di malam hari.

Nabi bersabda, 

Artinya: 'Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah Sholat malam' (HR. Muslim)

Dan sebaik-baik sholat malam adalah sholat tahajjud. Seperti Firman Allah, QS. Al Isra:79

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

"Dan pada sebagian malam hendaklah engkau ber-tahajjud (bangun untuk shalat), sebagai tambahan (shalat sunnat) bagimu, niscaya Tuhanmu akan bangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji." (QS. Al Isra : 79)

Dari keterangan di atas, dapat di simpulkan kalau Sholat Tahajjud dan Sholat Qiyamul lain  hanya terletak pada pelaksanaannya. Sama-sama Sholat malam, hanya saja, untuk melakukan sholat taahajjud seseorang harus tidur lebih dahulu. tak perlu lama, satu tarikan nafaspun sudah cukup yang penting lelap. Jika Sholat maalam di lakukan tanpa tidur terlebih dahulu, maka tidak bisa di sebut sholat tahajjud. Karena syarat sholat tahajjud adalah di lakukan setelag bangun tidur dan dimalam hari.

Dalam beberapa hadist di sebutkan kalau Nabi selalu melakukan sholat tahajjud setiap malam hingga kaki beliau pecah-pecah karena terlalu lama berdiri. Berikut hadisnya, 

Aisyah radhiallahu anha, menceritakan,

أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُومُ مِنْ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ

Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kedua kaki beliau pecah-pecah.” (HR. Al-Bukhari no. 4460 dan Muslim no. 2820)

Saturday, May 27, 2017

Di mana Posisi Imam saat Sholat berdua?

Di mana Posisi Imam saat Sholat berdua? Biasanya pertanyaan ini di tanyakan oleh para imam yang baru belajar mengimami sholat berjamaah di rumah. Biasanya bersama istri tercinta. Semoga mereka yang melakukan sholat berjamaah di rumah, bersama pasangannya di jadikan keluarga yang sakinah mawadah warohma. Aamiim. 

Kembali pada pertanyaan di atas, dimanakan posisi Imam jika sholat berjamaah hanya berdua? Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menceritakan,

قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ، فَقُمْتُ أُصَلِّي مَعَهُ، فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ، فَأَخَذَ بِرَأْسِي، فَأَقَامَنِي عَنْ يَمِينِهِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat malam, kemudian aku ikut shalat bersama beliau. Aku berdiri di sebelah kiri beliau, lalu beliau memegang kepalaku dan memindahkanku ke sebelah kanan beliau.” (HR. Bukhari 699, Muslim 763 dan yang lainnya).

Selain hadist diatas ada satu lagi hadist yang menceritakan hal yang sama, hanya saja kali ini dari Jabir RA,

ثُمَّ جِئْتُ حَتَّى قُمْتُ عَنْ يَسَارِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ بِيَدِي فَأَدَارَنِي حَتَّى أَقَامَنِي عَنْ يَمِينِهِ ثُمَّ جَاءَ جَبَّارُ بْنُ صَخْرٍ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ فَقَامَ عَنْ يَسَارِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدَيْنَا جَمِيعًا فَدَفَعَنَا حَتَّى أَقَامَنَا خَلْفَهُ

Kemudian aku datang dan berdiri di sebelah kiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau memegang tanganku dan memutarku ke sebalah kanannya. Kemudian datang Jabbaar bin Shakhr, ia berwudhu dan langsung menyusul dengan berdiri di sebelah kiri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tangan kami berdua dan mendorong kami ke belakang beliau.” (HR. Muslim 3010, Abu Daud 634 dan yang lainnya).

Berdasarkan kedua hadis di atas, maka posisi iman saat sholat hanya berdua adalah di sebelah kiri makmum. Atau posisi makmum jika hanya sholat berdua berada di sebelah kanan imam dengan posisi sejajar. Tapi jika datang satu lagi makmum maka posisi iman harus agak kedepan, atau posisi makmum sedikit mundur kebelakang. Itu berdasarkan penjelasan hadist di atas.

lalu apakah jika posisi makmum di sebelah kiri imam maka sholat batal?? Ada dua pendapat berbeda untuk menjawab pertanyaan ini, yaitu:

1. Sholat nya batal dan harus di ulang, 
dalam Al -Mughni 2/55, Ibnu Qudamah berkata, 

ومن صلى خلف الصف وحده، أو قام بجنب الإمام عن يساره، أعاد الصلاة. وهذا قول النخعي، والحكم، والحسن بن صالح، وإسحاق، وابن المنذر

Orang yang shalat sendirian di belakang shaf atau berdiri di samping kiri imam, maka dia harus mengulangi shalatnya. Ini adalah pendapat an-Nakhai, al-Hakam, Hasan bin Soleh, Ishaq bin Rahawaih, dan Ibnul Munzir. (al-Mughni, 2/155)

Mayoraitas ulama Madzhab Hambali berpendapat kalau sholatnya batal dan harus di ulang. Dasarnya adalah kedua hadist dari Ibnu Abbas dan Jabir yangb telah di sebutkan diatas. Menurut mereka, Nabi telah memutar posisi mereka menjadi di kanan beliau, itu maknanya, sebelah kiri imam bukanlah tempat yang tepat untuk makmum yang hanya sendirian. Dengan itu, maka sholat makmum menjadi batal.

2. Sholat tidak batal, hanya tidak sesuai Sunnah dan hukumnya makruh
Pendapat ini di anut dan di nilai lebih kuat dasarnya oleh sebagian besar ulama, diantaranya Imam Ahmad, Imam As-Syafii, Imam malik, Hasan Al Bashri ddan masih banyak lagi. Para ulama pada dasarnya menganjurkan agar makmum yang sholat sendirian, mengikut sunnah nabi, yaitu berdiri di sebelah kanan Imam, tapi jika karena satu dan lain hal, makmum terpaksa sholat di samping kiri Imam maka sholatnya tetap sah hanya saja tidak sesuai Sunnah dan hukumnya makruh.

Orang yang Buruk Akhlaqnya adalah Orang yang paling Merugi!

Orang yang Buruk Akhlaqnya adalah Orang yang paling Merugi! Tak perduli betapa rajin ibadah Sholatnya, ibadah puasanya, tidak pernah mangkir membayar Zakat, selalu bersedekah, tapi jika Akhlaqnya buruk, maka dia adalah orang yang paling merugi.

Dalam sebuah majelis, Nabi Muhammad  pernah bertanya, "tahukah kalian, siapakan orang yang paling merugi?" Yang Hadir menjawab, "orang yang tidak punya harta..."

Mendengar itu Nabi bersabda yang artinya kurang lebih begini, 
"Orang yang merugi dari umatku adalah orang-orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa seluruh amalnya, ~Amal Sholat, Amal Puasa, Amal Zakat, dan semuanya ~ sedangkan semasa hidupnya dia telah banyak mencaci ini, menuduh itu, memakan harta orang lain, memukul, menyakiti orang lain bahkan menumpahkan darah. Maka pada hari kiamat itu, di tebusnya seluruh perbuatan jahatnya itu dengan amal baiknya,  Jika amal baiknya masih kurang, maka akan di ambilkan amal buruk orang yang pernah di sakitinya, sehingga keburukan orang-orang itu berpindah padanya. Setelah itu baru dia di lemparkan ke neraka..." (HR. Muslim no. 65222 dan At Tirmidzi no2418)
Dari Hadist tersebut diatas, jelas di sebutkan, bahwa sebesar apapun amal ibadah kita yang baik, jika kita beerbuat tida baik, kita tetap akan merugi. 

Saya teringat apa yang pernah di petuahkan guru ngaji saya dulu, bahwa sebaik-baik amal perbuatan adalah tidak berbuat salah pada orang lain.  Karena jika kita berdosa pada Allah, kita bisa memohon Ampunan dan Allah maha pengampun,  tapi jika kita berbuat salah  pada orang lain, sebesar apapun kita memohon Ampun pada Allah, Allah tidak akan mengampuni dosa kita selama orang yang kita sakiti belum memberi maaf.

Apakah yang lebih utama daripada Sholat, dan Puasa??

Apakah yang lebih utama dari Sholat dan Puasa?  Sholat adalah tiang agama. Itu tidak bisa di ragukan lagi, Orang Islam tidak akan menjadi Islam jika tidak menjalankan SHolat 5 waktu dan puasa di bulan Ramadhan. Tapi di samping 2 kewajiban itu, ada yang lebih utama yang harus di miliki oleh orang islam.

Apakah itu??

Jika anda belum tahu jawabannya, mari kita balik pertanyaannya, "untuk apakah sholat, puasa, haji, doa dan dzikir anda selama ini?" Kalau masih belum ketemu juga jawabannya, silahkan ikuti kutipan-kutipan di bawah ini...

Pernahkah anda bertanya apa yang menyebabkan agama islam yang di sampaikan oleh Nabi muhammad di ikuti oleh semua orang dengan sukarela tanpa paksaan? Pernahkan anda berpikir mengapa Abu bakar Siddiq mau memeluk agama Islam? mengapa Umar bin Khattab yang begitu bengis dan membenci Nabi tiba-tiba meningalkan agama nenek moyangnya lalu memeluk Islam? Apakah yang membuat Suraqah bin Malik memutuskan masuk Islam setelah gagal membunuh nabi? Jawabannya hanya satu, Karena Akhlak nabi yang mulia.

Sebelum di angkat sebagai nabi dan Rasul, Muhammad muda terkenal sebagai orang yang jujur dan berakhlaq mulia. Karena itu warga mekkah memberinya gelar Al Amin yang artinya orang yang bisa di percaya. Itulah mengapa orang-orang terdekat nabi seperti Abubakar, tidak ragu dan langsung memeluk agama yang di bawa nabi, begitu beliau menyebarkannya. Semuanya karena Akhlaq yang mulia.

Jadi, sudahkan anda temukan jawabannya? Apa yang lebih utama dari ibadah Sholat, Puasa, haji dll itu?   Ya, benar sekali Akhlaq yang mulia. Nabi pernah bersabda, 

مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ

“ Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat timbangannya dari akhlaq mulia ketika diletakkan di atas mizan (timbangan amal) dan sungguh pemilik akhlaq mulia akan mencapai derajat orang yang mengerjakan puasa dan shalat.” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah No. 876)

Kemudian di tegaskan lagi oleh Nabi bahwa, 

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ اِلَيَّ أَحْسَنُكُمْ أَخْلاَقاً

“ Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah yang paling bagus akhlaqnya”. (HR. Al-Bukhari).

Ini baru sabda nabi. Dalam Al Qur'an Allah berfirman, "

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ 

"Bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Ankabut :45)

Dalam firmannya, Allah menyuruh manusia mengerjakan Sholat, karena Sholat bisa mencegah manusia berbuat keji dan munkar. Itulah sebenarnya tujuan ibadah, baik sholat, puasa, dzikir, haji, yaitu untuk memperbaiki Akhlak manusia. Jadi Orang islam yang berakhlak mulia lebih utama dari mereka yang ahli sholat tapi akhlaqnya tidak baik. Ahli puasa tapi akhlaqnya tidak baik. Ahli kitab tapi Akhlaqnya tidak baik. Karena itulah nabi bersabda bahwa orang islam yang berAkhlaq mulia lebih utama daripada para ahli ibadah dan ahli puasa. 

Kenapa Akhlaq yang Mulia lebih utama?? Karena semua orang Islam pasti bisa menjalankan Sholat dan Puasa dengan baik,  tapi hanya sedikit yang memiliki Akhlaq yang Mulia.

Jadi mari kita perbaiki Akhlaq kita bersama-sama... dengan selalu mengingat Allah. 

Nama-nama 25 Nabi dan Rasul yang Wajib di ketahui oleh Umat Islam beserta Sifatnya.

Nama-nama 25 Nabi dan Rasul yang Wajib di ketahui oleh Umat Islam beserta Sifatnya.   Dalam rukum Iman yang ke 4 di sebutkan bahwa Orang Is...